Selasa, 09 April 2013

STUDI KELAYAKAN BISNIS

-->
BAB I
IKHTISAR
1.1              OBJEK PENELITIAN
Sebelum membuka sebuah usaha atau bisnis yang akan dijalankan, maka seorang pelaku bisnis wajib untuk melakukan survey pasar. Hal ini dimaksudkan agar produk yang akan kita tawarkan kelak, banyak dibutuhkan oleh pasar dan mendapat apresiasi tinggi dari para konsumen. Usaha yang akan saya jalankan merupakan sebuah usaha di bidang fashion yang saya khususkan hanya untuk fashion muslimah. Sehingga objek yang akan diteliti yakni busana muslimah.

1.2              WAKTU PENELITIAN
Adapun rencana penelitian ini akan dilaksanakan bulan November 2012.

1.3              ANGGOTA PENELITIAN
Penelitian ini beranggotakan 1 orang anggota, yaitu :

1.      Nama        : Mohamad Topan
NIM           : 10209042

1.4              RINGKASAN PENELITIAN
Dari hasil penelitan yang telah saya lakukan maka saya dapat menyimpulkan bahwa:
Saya akan membuka sebuah toko baju yang saya khususkan untuk pakaian muslim saja, baik yang model dinamis dan elegan. Selain itu, saya akan melengkapi toko saya dengan model-model kerudung yang modis dan gaya. Saya akan memasarkan produk saya ini untuk kalangan mahasiswa dan masyarakat sekitar karena kebanyakan dari mereka telah terpengaruh oleh perkembangan mode. Disini para konsumen dapat menemukan model-model terbaru.
Selain pakaian dan kerudung saya juga akan meyediakan asesoris untuk pelengkap pakaian tersebut. Saya juga akan melayani pesanan baju dan kerudung dari pelanggan sesuai dengan model yang diinginkan. Disini saya akan mendesain sendiri pakaian dan asesoris yang saya produksi. Produk tersebut saya sesuaikan dengan tren yang beredar di pasaran saaat ini, karena desain yang menarik dan mengikuti tren baru yang banyak diminati para konsumen. Sehingga para pelaku usaha sebaiknya memiliki pengetahuan desain, perkembangan mode, dan tren warna yang diminati.
Di sini saya juga menawarkan barang dengan harga yang relatif murah yang dapat dijangkau oleh kalangan mahasiswa dan kalangan kelas menengah. Sehingga itu dapat menjadi daya tarik bagi konsumen. Dalam menjalankan bisnis ini, kualitas produk menjadi jaminan utama dalam kelangsungan hidup bisnis.
Dengan latar belakang tersebut saya yakin usaha yang akan saya jalankan mempunyai masa depan yang cerah, karena saya menawarkan produk muslimah yang trendy dan kasual dimana para wanita antara umur 15-30 tahun akan menyukai model pakaian dan kerudung yang akan saya tawarkan.



BAB II
KAJIAN TENTANG PASAR
2.1 Jenis Pasar
Selanjutnya pasar akan dilihat dari sisi konsumen. Dari sisi konsumen, pasar dapat dibedakan atas empat bentuk, yaitu :
1.    Pasar konsumen
Pasar ini merupakan pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan pribadi (tidak untuk dibisniskan).
2.    Pasar Industri.
Pasar ini adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang atau jasa lain, baik untuk dijual maupun untuk disewakan, (dipakaI untuk diproses lebih lanjut).
3.    Pasar Penjual Kembali (Reseller),
Adalah suatu pasar yang terdiri dari perorangan dan/atau organisasi yang biasa disebut para pedagang menengah yang terdiri dari dealer,  distributor, groessier,  agent dan retailer. Kesemua reseller ini melakukan penjualan kembali dalam rangka mendapatkan keuntungan.
4.    Pasar Pemerintah,
Merupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang atau jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah, misalnya di sektor pendidikan, perhubungan, kesehatan, dan lain-lain.


Dari beberapa penjelasan mengenai pasar di atas, maka jenis pasar yang paling cocok dalam  usaha saya adalah  pasar konsumen, dimana saya menjual produk untuk dapat dikonsumsi langsung oleh konsumen. Konsumen yang potensial disini adalah para mahasiswa, dosen dan konsumen kelas menengah.

2.2  Struktur Pasar
Struktur pasar yang sesuai dengan usaha saya adalah pasar monopolistik. Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
a.    Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
b.    Mirip dengan pasar persaingan sempurna
c.    Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
d.    Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
e.    Relatif mudah keluar masuk pasar
Karakteristik Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik memiliki ciri-ciri yang melekat , yaitu :
a.    Terdapat banyak produsen atau penjual.
Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjual sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.


b.    Adanya Diferensiasi Produk.
Pasar ini menawarkan produk yang cenderung sama, namun memiliki perbedaan-perbedaan khusus dengan produk lainnya, misalnya dari cara pengemasan, pelayanan yang diberikan dan cara pembayaran. 
c.    Produsen Dapat mempengaruhi harga.
Berbeda dengan Pasar Persaingan Sempurna, dimana harga terbentuk berdasarkan mekanisme pasar, maka pasar monopolistik dapat mempengaruhi harga meskipun tidak sebesar pasar oligopoli dan monopoli.
d.   Produsen dapat keluar masuk pasar.
Hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat produsen hanya sedikit di pasar maka laba ekonomisnya cukup tinggi. Ketika produsen semakin banyak dan laba ekonomis semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan produsen dapat meninggalkan pasar.
e.    Promosi penjualan harus aktif.
Pada pasar ini harga bukan merupakan pendongkrak jumlah konsumen, melainkan kemampuan perusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen, sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk. Karenanya, iklan dan promosi memiliki peran penting dalam merebut dan mempertahankan konsumen.
Sehingga jenis pasar ini cocok dengan usaha saya hal ini disebabkan banyak produsen yang memasarkan jenis pakaian, tetapi model atau style pakaian yang  saya  jual berbeda dengan produsen lainnya, karena saya mendesain sendiri model pakaian yang akan saya jual.


2.3 Peramalan Permintaan dan Pemasaran
                        Berkerudung atau berbusana muslimah tak hanya sebagai kewajiban bagi muslimah, tetapi bagi sebagian orang hal ini bisa juga hanya untuk mengikuti  mode. Banyak sekali model busana muslimah yang simple dan casual tidak kolot dan kaku seperti sebelumnya. Hal ini tentunya menjadi nilai plus bagi para produsen pakaian muslimah. Untuk dapat memenuhi permintaan pasar, produsen harus kreatif dan inovatif dengan menyesuaikan produk-produk yang di produksi dengan selera konsumen.
 Masyarakat senang memperhatikan trend busana sehingga gaya hidup pun menjadi tinggi yang berakibat pada tingginya permintaan terhadap produk pakaian jadi khususnya pakaian perempuan. Apalagi di waktu-waktu tertentu, yaitu  saat bulan ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha, produsen bisa mendapat keuntungan berlipat-lipat dari waktu biasanya.
     Sedangkan untuk Pemasaran dapat dilakukan dengan cara mouth to mouth, mengikuti event yang diadakan di wilayah Bandung, via internet (e-comerce)  atau pun dengan media sosial baik itu facebook maupun twitter.

2.4 Situasi Persaingan  
Bisnis pakaian  pada masa mendatang akan masih sangat prospektif, sebab sandang merupakan kebutuhan pokok. Persaingan bisnis pakaian akan  semakin ketat karena kompetitor akan banyak bermunculan, baik produsen lama dengan branded-nya, produsen baru atau pun produsen penyuplai ke factory outlet. Tidak hanya pengusaha besar saja yanga akan menjadi pesaing, produsen baju berskala kecil pun turut bermain di ceruk pasar yang sempit itu. Persaingan harus diatasi dengan memproduksi baju yang unik dan khas. Mengenai model, minat dan selera konsumen perlu diperhatikan. Oleh karena itu, produk busana yang tersedia harus berbeda dengan produk busana di tempat lain.






BAB III
KAJIAN TENTANG PEMASARAN
3.1  Gambaran Umum Pasar ( STP )
a.      Jenis produk yang akan dipasarkan adalah:
1.      Kerudung modis
2.      Pakaian muslimah yaitu: gamis, atasan, blouse, rok

b.      Wilayah pemasaran mencakup daerah
Kabupaten            : Bandung
                             : Bandung Barat
Kotamadya           : Bandung
                            
c.       Segmen Pasar
Segmen pasar yang akan menjadi sasaran untuk bisnis ini yaitu para wanita umur 15-30 tahun.

d.      Target Pasar
Sasaran khusus yang potensial dari bisnis ini adalah kalangan dosen dan mahasiswa serta kalangan kelas menengah.

e.      Positioning
Bisnis ini saya tempatkan di daerah sekitar kampus Universitas Pendidikan Indonesia, dengan mendesain senyaman mungkin tempat/toko yang kita miliki dengan ornamen-ornamen yang menarik. Selain desain toko, saya pun akan memberikan pelayanan yang baik dan ramah kepada setiap konsumen dan pelanggan yang datang. Selain itu saya pun akan menyediakan layanan delivery pesanan ke tempat pelanggan dengan ongkos kirim yang relatif murah.
3.2.            Permintaan
Ada banyak cara untuk meramal penjualan masa yang akan datang (permintaan masa yang akan datang), diantaranya adalah :
a)   Survey niat pembeli, yaitu dengan menanyakan kepada mereka secara langsung dengan harapan mereka akan menjawab secara objektif.
b)   Pendapat para tenaga penjual (wiraniaga), yaitu perusahaan meminta kepada para tenaga penjualnya untuk mengestimasi penjualan tiap produk untuk daerah mereka masing-masing, kemudian semua estimasi indiviidu dijumlahkan untuk mendapat ramalan penjualan secara keseluruhan. Dalam mengestimasi, dibutuhkan bermacam data.
c)    Pendapat para ahli, yaitu pendapat yang dihasilkan berdasarkan data dan analisis yang lengkap dan ilmiah baik dari para akademisi maupun dari para praktisi.

           Dari beberapa cara diatas saya memilih meramalkan permintaan dengan cara survey kepada setiap konsumen, sampel yang saya saya teliti adalah 100 orang daari tahun ke 0 (nol) sampai tahun ke 2 (dua) maka saya mendapatkan hasil sebagai berikut :
·         Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Tahun
Perkiraan Permintaan
( dalam Unit )
0
300
1
400
2
500

3.3.            Penawaran
·                     Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar

Nama Perusahaan
Pesaing
Kapasitas Produksi / Tahun
( dalam Unit )
MQ. Fashion
450
Safira
430
Kaffah
375

·         Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan ekonomi.
Tahun
Perkiraan Penawaran
( dalam Unit )
0
350
1
450
2
550

3.4.            Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
Rencana Penjualan adalah rencana produk yang akan dijual dalam waktu 1 tahun disesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran.
Pangsa Pasar adalah  bagian dari penjualan produk kita dibandingkan dengan penjualan total produk sejenis dalam industri.

Tahun
Permintaan
(A)
Penawaran
(B)
Peluang
(C = A-B)
Rencana
Penjualan
(D)
Pangsa Pasar
(E = DX100% / C)
0
300
350
50
325
6.5%
1
400
450
50
425
8.5%
2
500
550
50
525
10.5%

3.5.            Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing
Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT menurut Prof. DR. H. Alma yang terdiri atas :
3.5.1.      Product
Produk yang aka saya tawarkan adalah produk busana kerudung dan baju muslimah. Namun produk tersebut di sesuaikan dengan kondisi mode saat ini, sehingga menghasilkan produk yang trendy dan stylis. Produk yang saya tawarkan terbuat dari bahan yang berkualitas, sehingga dapat menghasilkan produk yang bermutu dan berkualitas baik, ukurannya produknya dan warnanya pun berbeda-beda disesuaikan dengan ukuran pakaian remaja dan dewasa, dengan desain yang modis dan tidak monoton.
3.5.2.      Price
Dari segi harga, saya menyediakan bermacam-macam harga di sesuaikan dengan kualitas barang. Harga yang ditawarkan:
a.      Harga kerudung mulai dari . 10.000,00– 100.000,00
b.      Baju Muslimah mulai dari harga . 30.000–. 300.000,00
c.       Aksesories . 1.000,00 – . 100.000,00
Untuk menarik minat konsumen selain menawarkan kualitas barang dan harga terjangkau, saya pun akan memberikan potongan harga  pada event-event tertentu kepada konsumen. Saya pun akan menyediakan member bagi anggota yang memiliki nilai diskon sebesar 15%.



3.5.3.      Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui beberapa cara yakni:
·         Advertising (Iklan)
Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut :
-          Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran.
-          Media TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio

·         Sales Promotion
Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat keramaian dimana konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan ditempat.
·         Personal Selling
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.
·         Public Relation
Yakni mempromosikan usaha  dengan cara memberikan dan  membuat image perusahaan baik dimata konsumen, misalkan nama brand produk yang mempunyai nilai jual yang tinggi, pelayanan yang baik, memberikan kenyaman kepada pelanggan ketika berbelanja.

3.5.4.      Place
            Akses untuk mencapai lokasi cukup mudah, karena selain berada di pusat kota, toko saya pun terjangkau oleh transportasi. Sehingga, konsumen akan dengan mudah mendapatkan produk yang mereka inginkan.
            Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara langsung ke konsumen atau melalui pedagang perantara seperti wholesaler   (pedagang besar) atau retailer (pedagang kecil).

3.5.5.      Process
Dalam proses pelayanan, saya akan memberikan pelayanan yang terbaik, hal ini dikarenakan konsumen selalu ingin di manjakan oleh penjual.
Barang yang saya tawarkan akan cepat berganti sesuai dengan trend yang beredar, selain itu saya pun menjadi pelopor untuk menciptakan model  kerudung. Produk akan mudah didapatkan oleh saya, karena produk tersebut di olah dan diproduksi sendiri.
Untuk konsumen yang ingin produk belanjaannya diantar, maka saya akan menyediakan jasa delivery dengan ongkos kirim bebas biaya.

3.5.6.      Physical Evidence
Untuk desain toko saya akan mendesain tempat dengan sangat menarik dengan lay out ruangan yang full colour, nyaman, dan bersih. Dan memberikan arsitektur ruangan yang classic.
Untuk lebih memberikan kenyamanan kepada konsumen saya akan menyediakan fasilitas cafe/restoran yang disertai dengan wifi gratis.



BAB IV
TEKNIK DAN OPERASI
4.1 Produk
 Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:
A.   Dimensi Produk
Produk yang akan saya buat adalah yakni berupa kerudung dan pakaian muslim.
Adapun produk kerudung yang akan saya produksi yakni kerudung langsung, segi empat, dan persegi panjang, dengan ukuran dan warna yang bervaiasi.
Sedangkan untuk pakaian muslimah saya akan memproduksi pakaian yang bermacam-macam bentuknya. Yakni berupa pakaian muslimah gamis, rok, blouse dll.

B.    Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu:
-       Manfaat inti (core benefit): adalah manfaat yang diberikan untuk pemenuhan terhadap kebutuhan utama konsumen, misalnya kebutuhan dalam berbusana pakaian.
-       Manfaat dasar (basic benefit): adalah manfaat dasar yang diberikan untuk memecahkan masalah kebutuhan utama, misalnya kerudung, baju muslimah, aksesories, dll.
-       Manfaat yang diharapkan (expected benefit): adalah manfaat yang diharapkan lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan dasar, misalnya kenyamanan kerudung atau baju yang di pakai.


C.    Kegunaan/Fungsi Produk
Kegunaan/fungi dari produk yang saya tawarkan adalah termasuk kedalam Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir), yang diklasifikasikan menjadi Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh kon-sumen berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya. Contohnya adalah baju, telepon seluler, mobil, dsb.

4.2.      Proses Produksi
Dalam perencanaan proses produksi saya akan mengembangkan poses pabricating yakni bahan baku diolah menjadi bentuk yang berbeda, sehingga menghasilkan barang baru. Adapun tahapan dalam proses produksi adalah :
a.      Pembelian bahan baku
b.      Pengolahan bahan baku menjadi produk
c.       Pelabelan produk
d.      Pengemasan produk
e.      Penjualan produk


Gambar 5.1
Alur proses produksi

4.3.    Kapasitas Produksi
                        Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

4.4.     Tanah dan Bangunan
                        Dalam memasarkan usaha ini saya berencana untuk menyewa bangunan yang lokasinya terjangkau yaitu di daerah Setiabudi Bandung. Sedangkan untuk kantor dan tempat produksi, saya telah memiliki tempat tersendiri.

4.5       Layout Toko

LAHAN PARKIR

KAS  I R

KERUDUNG

ASESORIS

BAJU MUSLIM

BAJU MUSLIM

MUSHOLA DAN TOILET

R. GANTI

R. GANTI
Up Arrow: PINTU MASUK
 











4.6       Persediaan
            Persediaan barang yang biasanya digunakan untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang meningkat atau untuk mensuplai kekurangan bahan baku. Ada  cara dalam hal persediaan saya yaitu dengan cara menentukan jumlah order dengan berpatokan pada prediksi permintaan akan produk saya.





BAB V
KAJIAN TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA
5.1     Aspek Organisasi
5.1.1        Nama Perusahaan / Usaha               : Faatihah Fashion
5.1.2        Nama Pemilik / Pimpinan                 : Mohamad Topan
5.1.3        Alamat kantor dan tempat usaha :
·         Alamat kantor          : Komp. Permata Hijau
  Rt 03/RW 08 No. 99
·         Tempat usaha          : Jalan Setiabudhi No 227

5.1.4        Bentuk Badan Hukum ( Jika berbentuk Badan Hukum )
Bisnis atau usaha ini merupakan usaha yang berbentuk Perseorangan, karena didirikan oleh  satu orang yang mempunyai modal  untuk menjalankan perusahaan. Selain itu permodalan berasal dari pemilik tunggal karena di sini saya menggunakan dana pribadi untuk menjalankan usaha ini.

5.1.5        Struktur Organisasi dan Job description
Struktur organisasi perusahaan dipergunakan untuk memperlihatkan hubungan antar masing–masing personal dalam suatu perusahaan sesuai dengan jabatan yang ada disana. Struktur organisasi pada perusahaan memiliki peranan sangat penting antara lain memudahkan pengawasan dari pimpinan yang menjalankan laju perusahaan.
Struktur organisasi perusahaan yang terdapat pada Faatihah Fashion merupakan struktur organisasi garis dan staff. Bentuk ini ditunjukan dengan adanya sekelompok bagian yang berperan dan mempunyai keahlian khusus dalam bidang tertentu, yang tugasnya memberi nasehat dan saran dalam bidangnya kepada pimpinan perusahaan untuk kemajuan perusahaan tersebut.
Kerjasama dari sekelompok orang tersebut akan berjalan lancar bila pembagian tugas masing–masing personal dapat diterapkan dengan baik dan disertai tanggung jawab yang baik dari para personal akan tugas masing–masing. 

Direktur Utama

Bagian  Operasional

Bagian Keuangan

Bagian  Marketing
Berikut ini adalah struktur organanisasi Faatihah Fashion :





Berikut ini adalah penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi :
1.      Direktur Utama
Direktur utama diangkat dan diberhentikan oleh rapat umum pemegang saham.
Tugas dan wewenang Direktur Utama adalah :
·         Merumuskan dan mengusulkan kebijakan umum untuk masa yang akan datang.
·         Mengajukan rencana dan perhitungan laba rugi yang disertai laporan berkala lainnya
2.      Bagian Produksi
Bagian Produksi bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Tugas dan tanggung jawab Bagian Produksi adalah :
·         Menjaga kontinuitas produksi fashion.
·         Mempertahankan suatu produksi fashion standart perusahaan yang telah ditetapkan.
·         Mengikuti perkembangan produksi fashion perusahaan agar dapat diadakan peningkatan produksi fashion yang lebih baik dalam penyempurnaan produksi fashion.
3.      Bagian Keuangan
Bagian Keuangan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Tugas dan tanggung jawab Bagian Keuangan adalah :
·         Menetapkan rencana pendapatan dan pengeluaran jangka panjang juga jangka pendekberdasarkan anggaran yang telah disetujui dalam rapat Direktur Utama.
·         Mengawasi semua masalah yang menyangkut kelancaran penyediaan keuangan dan semua dana perusahaan.
·         Mengawasi pengalokasian dana–dana yang tersedia agar sesuai dengan taksiran kebutuhan, serta mengambil keputusan dalam pemindahan dana–dana yang diperlukan.
4.      Bagian Marketing
Melapor kepada Direktur Utama dan berfungsi untuk melaksanakan aktifitas pembelian dan penjualan produk fashion sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
Tugas dan tanggung jawab Bagian Marketing adalah :
·         Merencanakan, merumuskan, dan mengusulkan tujuan, kebijakan, dan program kerja di dalam bidang pemasaran.
·         Memanfaatkan media massa dalam melakukan promosi produksi fashion tertentu.
·         Menentukan harga jual atau potongan harga khusus sesuai dengan kebijakan perusahaan.
·         Melakukan negosiasipembellian menyangkut potongan harga, syarat pembayaran dan lain-lain.


5.2         Rekruitmen dan Seleksi
Tujuan utama dari proses rekrutmen dan seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di perusahaan untuk waktu yang lama. Meskipun tujuannya terdengar sangat sederhana, proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu cukup lama dan biaya yang tidak sedikit dan sangat terbuka peluang untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang tepat. Kesalahan dalam memilih orang yang tepat sangat besar dampaknya bagi perusahaan atau organisasi. Hal tersebut bukan saja karena proses rekrutmen & seleksi itu sendiri telah menyita waktu, biaya dan tenaga, tetapi juga karena menerima orang yang salah untuk suatu jabatan akan berdampak pada efisiensi, produktivitas, dan dapat merusak moral kerja pegawai yang bersangkutan dan orang-orang di sekitarnya.
Pada saat ini dimana persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin kuat, perusahaan seringkali mengalami kesulitan dalam menentukan kandidat yang tepat mengingat bahwa ada banyak kandidat yang tersedia tetapi sangat sedikit yang memiliki kualifikasi yang memadai. Rendahnya moral kerja dan pengaruh budaya "bapakisme" yang telah berlangsung puluhan tahun semakin menyulitkan perusahaan dalam mendapatkan kandidat yang benar-benar cocok. Selain menuntut keahlian dan ketrampilan si petugas rekrutmen perusahaan juga harus benar-benar mempersiapkan proses rekrutmen dan seleksi secara maksimal.
Proses pelaksanaan rekrutmen dan seleksi biasanya terdiri dari beberapa langkah atau tahapan. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi:
1.      Mengidentifikasi jabatan yang lowong dan berapa jumlah tenaga yang diperlukan.
Proses rekrutmen dimulai saat adanya bidnag pkerjaan baru di perusahaan, karyawan dipindahkan atau dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permintaan pengunduran diri, adanya PHK, atau karena pensiun yang direncanakan. Dengan melihat dinamika dari beberapa hal tersebut dan mencocokkannya dengan perencanaan sumber daya manusia yang sudah tersusun (jika ada) maka akan diketahui jabatan apa saja yang sedang lowong dan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan tersebut.
2.      Mencari informasi jabatan melalui analisa jabatan
Untuk memperoleh uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job spessification) sebagai landasan dalam membuat persyaratan jabatan. Persyaratan jabatan harus dibuat secara hati-hati dan sejelas mungkin agar dalam penerapannya nanti tidak ditemui kekaburan-kekaburan yang mengganggu proses selanjutnya.
3.      Jika persyaratan jabatan telah tersusun, maka langkah berikutnya adalah menentukan dimana kandidat yang tepat harus dicari.
Dua alternative untuk mencari kandidat yakni dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Jika diambil dari dalam, apabila kebutuhan staf untuk masa yang akan datang telah direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa kira-kira karyawan yang ada saat ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan. Jika kandidat harus dicari dari luar perusahaan maka perlu dipertimbangan dengan cermat metode rekrutmen yang tepat untuk mendaptkan kandidat tersebut.
4.       Memilih metode-metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan.
Ada banyak metode rekrutmen yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam melakukan rekrutmen seperti iklan, employee referrals, walk-ins & write-ins, Depnakertrans, perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga pendidikan, organisasi buruh, dan lain sebagainya. Perusahaan juga dapat memilih lebih dari satu metode, tergantung situasi dan kondisi yang terjadi saat itu.
5.      Memanggil kandidat-kandidat yang dianggap memenuhi persyaratan jabatan
Mengumpulkan berkas-berkas lamaran mereka, dan meminta mereka mengisi formulir lamaran pekerjaan yang telah disediakan untuk selanjutnya diproses dalam tahap seleksi.
6.      Menyaring / menyeleksi kandidat.
Prosedur seleksi perlu dilakukan jika: 1) pelaksanaan tugas pada jabatan yang akan diisi memerlukan ciri-ciri fisik dan psikis tertentu yang tidak dimiliki oleh setiap orang; 2) ada lebih banyak kandidat yang tersedia dibandingkan jumlah jabatan yang akan diisi. Ada banyak teknik atau metode seleksi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Hal teenting untuk diperhatikan adalah bahwa masing-masing teknik seleksi mengukur karaktristik tertentu, sehingga akan memberi informasi yang berbeda-beda mengenai kandidat. Pemilihan suatu teknik/metode sebagai predictor dalam prosedur seleksi sangat tergantung pada: ciri-ciri pekerjaan, validitas dan reliabilitas metode, persentase calon yang terseleksi, dan biaya penggunaan teknik tertentu. Beberapa teknik seleksi yang sering digunakan adalah formulir lamaran, data biografi, referensi dan rekomendasi, wawancara, test kemampuan dan kepribadian, test fisik/fisiologis, test simulasi pekerjaan dan assessment center.
7.      Membuat penawaran kerja.
Setelah proses seleksi dianggap cukup dan petugas rekrutmen sudah dapat menentukan kandidat terbaik untuk jabatan tertentu, maka selanjutnya perlu dipersiapkan penawaran kerja. Termasuk disini adalah mempersiapkan perjanjian kerja (KKB), memperkenalkan secara lebih mendalam tentang peraturan dan kondisi kerja di perusahaan, dan memastikan kapan kandidat akan mulai bekerja. Hal teenting dalam tahap ini adalah petugas rekrutmen harus menyiapkan kandidat cadangan untuk berjaga-jaga kalau kandidat pertama menolak tawaran kerja atau terjadi hal-hal tak terduga.
8.      Mulai bekerja.
Proses rekrutmen tidak berhenti begitu saja setelah kandidat menerima penawaran kerja. Pada saat sudah menjadi pegawai maka yang bersangkutan masih perlu dibantu agar ia dapat bekerja secara optimal dan bertahan untuk waktu yang lama. Pegawai yang bersangkutan harus dimonitor dan dinilai kinerjanya secara teratur, serta diberikan pelatihan dan pengembangan. Pada tahap ini petugas rekrutmen perlu mengkaji ulang cara-cara yang dipakai dalam merekrut dan menyeleksi pegawai, hal ini sangat penting demi mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul setelah pegawai diterima bekerja.
5.3              Pelatihan Pegawai
Saya akan memberikan pelayanan pelatihan kepada setiap bagian di perusahaan saya sehingga setiap personal dapat melakukan tugasnya secara baik dan benar. Diantaranya adalah pelatihan keuangan, pelatihan pemasaran, dan pelatihan menjahit dan mendesain bagi bagian produksi.
5.4              Kompensasi
Tiga Teori Latar Belakang / Melatar Belakangi Kompensasi Pekerja:
1.    Teori Kompensasi Ekonomi Pasar
Teori ekonomi pasar adalah penciptaan suatu harga upah atau bayaran yang didasarkan atas kekuatan tawar-menawar negosiasi / negoisasi antara para pekerja, pegawai, karyawan, buruh, dsb dengan pihak manajemen perusahaan.
2.      Teori Kompensasi Standar Hidup
Teori standar hidup adalah suatu sistem kompensasi di mana upah atau gaji ditentukan dengan menyesuaikan dengan standar hidup layak di mana para pekerja dapat menikmati hidup dengan damai, mana, tentram dan sejahtera mencakup jaminan pensiun di hari tua, tabungan, pendidikan, tempat tinggal, transportasi dan lain sebagainya.
3.      Teori Kompensasi Kemampuan Membayar
Teori kemampuan membayar adalah suatu sistem penentuan besar kecil kompensasi yang diberikan kepada para pekerja dengan menyesuaikannya dengan tingkat pendapatan dan keuntungan perusahaan. Ketika perusahaan sedang berjaya, maka karyawan diberikan tambahan kompensasi. Tetapi jika perusahaan mengalami kerugian, maka pegawai juga akan mendapat pengurangan kompensasi.

Untuk itu saya menggunakan teori kompensasi kemampuan membayar karena saya masih di start awal sehingga untuk di awal saya beroperasi saya menggunakan teori ketiga.

5.5          Perencanaan Karier
                        Irwan Rei, seorang Managing Director Multi Talent Indonesia menjelaskan bagaimana membangun sistem pengembangan karir di dalam organisasi:
a.      Tentukan dulu filosofi perusahaan mengenai bagaimana seorang karyawan dapat mengembangkan karirnya di perusahaan, misalnya:
1). Apakah dasar atau kriteria bagi karyawan untuk naik jabatan (pergerakan vertikal) maupun pindah bagian (pergerakan horisontal) di dalam perusahaan? Kriteria ini bisa beragam, misalnya prestasi kerja karyawan selama beberapa tahun terakhir, seberapa jauh karyawan memenuhi kebutuhan kompetensi dan kualifikasi (sertifikasi, tingkat pendidikan, pengalaman kerja) dari posisi tujuan, tersedianya (kosongnya) posisi tujuan, kesamaan jenis usaha dan lain-lain.
2). Tentukan apakah peindahan bagian dapat dilakukan pada setiap tingkatan jabatan atau dibatasi, misalnya, hanya pada tingkat karyawan pemula/junior dan tingkat manajemen saja? Berapa kali seorang pegawai dapat pindah bagian? Beberapa organisasi membatasi pergerakan antar bagian hanya terjadi pada tingkat awal dan senior, sementara yang lain tidak membatasi.
Dalam konteks perusahaan yang banyak ragam kegiatan usahanya seperti di atas, tentukan dulu sejauh mana perusahaan ingin memberikan ruang-gerak bagi karyawan dalam membangun karirnya di dalam organisasi. Bila sangat bebas terbuka, berarti perusahaan perlu membangun karyawan 'generalists', yang memiliki kompetensi untuk bekerja pada berbagai ragam kegiatan usaha. Sementara bila dibatasi, berarti perusahaan cenderung akan fokus membangun karyawan yang fokus pada bidang usahanya. Atau kombinasi di antara keduanya?
Pilihan model yang ada akan memberikan implikasi pada fleksibilitas karyawan dalam membangun karirnya, perencanaan tenaga-kerja maupun investasi perusahaan di dalam mengembangkan kemampuan karyawannya.
b.      Bangun peta pergerakan atau pengembangan karir jabatan-jabatan yang ada (career map) berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan pada langkah 1 tadi. Untuk memberikan ruang lebih besar bagi karyawan dalam membangun karirnya di dalam organisasi, beberapa organisasi membangun apa yang disebut dengan dual-career atau multiple-career track(s), yaitu jalur karir manajerial (struktural) dan jalur karir non-manajerial (spesialis).
Jalur karir non-manajerial/spesialis dibangun untuk memfasilitasi pengembangan karir bagi karyawan yang tidak tertarik menduduki jabatan manajerial -- tidak semua orang ingin menjadi manajer, ada yang bahagia menjadi spesialis di dalam disiplin ilmu tertentu.
Karena membangun peta karir relatif membutuhkan waktu yang tidak sedikit, fokuskan pembuatan career map pada posisi-posisi yang relatif penting (kritikal) di dalam organisasi.
c.   Bangun SOP (standard operating procedure) termasuk alat-alat tes yang diperlukan untuk membantu karyawan mengetahui bagaimana mereka dapat mengembangkan karirnya di dalam organisasi. Langkah-langkah atau proses apa yang harus dilalui? Misalnya, bagaimana seorang yang baru bekerja dapat menjadi pemimpin divisi/departemen dalam beberapa tahun ke depan? Persyaratan maupun tes-tes apakah yang harus dipenuhi dll. Bagaimana jika seorang pegawai mendapatkan hasil penilaian kinerja yang memuaskan selama 3 tahun berturut-turut? Kemana, kapan, bagaimana dan oleh siapa ia dapat dipromosikan?
4. Perbaiki terus-menerus model yang telah dibangun berdasarkan hasil implementasinya di lapangan dan kebutuhan organisasi, termasuk bila ada perubahan struktur dan strategi perusahaan.


5.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Filosofi keselamatan dan kesehatan kerja dalam memandang setiap karyawan memiliki hak atas perlindungan kehidupan kerja yang nyaman belum sepenuhnya dipahami baik oleh pihak manajemen maupun karyawan. Karena itu perlu ditanamkan jiwa bahwa keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bentuk kebutuhan karyawan.
       Selain itu setiap upaya yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja hanya akan berhasil jika kedua pihak yaitu perusahaan dan karyawan melakukan kerjasama sinergis dan harmonis. Setiap pelaku harus bertekad dan berdisiplin memperkecil terjadinya kecelakaan kerja. Perusahaan perlu memiliki tujuan memerkecil kejadian kecelakaan kerja sampai nol. Manfaat bagi kepentingan karyawan berupa keselamatan dan kesehatan kerja yang maksimum dan begitu pula bagi perusahaan berupa keuntungan maksimum. Untuk itu maka perusahaan hendaknya:
1)      mematuhi peraturan keselamatan dan kesehatan kerja yang dikeluarkan pemerintah secara taatasas,
2)      membuat prosedur dan manual tentang bagaimana mengatasi keselamatan kerja,
3)      memberikan pelatihan dan sosialisasi keselamatan kerja pada karyawan,
4)      menyediakan fasilitas keselamatan kerja yang optimum,
5)      bertanggung jawab atas keselamatan kerja para karyawan,
        Setiap perusahaan sewajarnya memiliki strategi memperkecil dan bahkan menghilangkan kejadian kecelakaan kerja di kalangan karyawan sesuai dengan kondisi perusahaan. Strategi pokok yang perlu diterapkan perusahaan meliputi :
a.      Pihak manajemen perlu menetapkan bentuk perlindungan bagi karyawan dalam menghadapi kejadian kecelakaan kerja. Misalnya karena alasan finansial, kesadaran karyawan tentang keselamatan kerja dan tanggung jawab perusahaan dan karyawan maka perusahaan bisa jadi memiliki tingkat perlindungan yang minimum bahkan maksimum.
b.      Pihak manajemen dapat menentukan apakah peraturan tentang keselamatan kerja bersifat formal ataukah informal. Secara formal dimaksudkan setiap aturan dinyatakan secara tertulis, dilaksanakan dan dikontrol sesuai dengan aturan. Sementara secara informal dinyatakan tidak tertulis atau konvensi dan dilakukan melalui pelatihan dan kesepakatan-kesepakatan.
        Pihak manajemen perlu proaktif dan reaktif dalam pengembangan prosedur dan rencana tentang keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Proaktif berarti pihak manajemen perlu memperbaiki terus menerus prosedur dan rencana sesuai kebutuhan perusahaan dan karyawan. Sementara arti reaktif, pihak manajemen perlu segera mengatasi masalah keselamatan dan kesehatan kerja setelah suatu kejadian timbul. Pihak manajemen dapat menggunakan tingkat derajad keselamatan dan kesehatan kerja yang rendah sebagai faktor promosi perusahaan ke khalayak luas. Artinya perusahaan dinilai sangat peduli dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Untuk itu saya mengasuransikan pegawai saya ke Asuransi JAMSOSTEK.



5.7              Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian

Jabatan

Uraian Tugas
(A)
Jumlah
(B)
Gaji / Bulan
(C)
Total
(BxC)
Pimpinan




Direksi
Merumuskan dan mengusulkan kebijakan umum untuk masa yang akan datang.
Mengajukan rencana dan perhitungan laba rugi yang disertai laporan berkala lainnya

1
.1.500.00
 1.500.000

Staf




Bag. Pemasaran
Merencanakan, merumuskan, dan mengusulkan tujuan, kebijakan, dan program kerja di dalam bidang pemasaran.
Memanfaatkan media massa dalam melakukan promosi produksi fashion tertentu.
Menentukan harga jual atau potongan harga khusus sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Melakukan negosiasipembellian menyangkut potongan harga, syarat pembayaran dan lain-lain

2
.500.000
 1.000.000
Bag. Produksi
Menjaga kontinuitas produksi fashion.
Mempertahankan suatu produksi fashion standart perusahaan yang telah ditetapkan.
Mengikuti perkembangan produksi fashion perusahaan agar dapat diadakan peningkatan produksi fashion yang lebih baik dalam penyempurnaan produksi fashion.

4
. 750.000
 3.000.000
Bag. Keuangan
Menetapkan rencana pendapatan dan pengeluaran jangka panjang juga jangka pendekberdasarkan anggaran yang telah disetujui dalam rapat Direktur Utama.
Mengawasi semua masalah yang menyangkut kelancaran penyediaan keuangan dan semua dana perusahaan.
Mengawasi pengalokasian dana–dana yang tersedia agar sesuai dengan taksiran kebutuhan, serta mengambil keputusan dalam pemindahan dana–dana yang diperlukan.

1
. 750.000,00
    750.000
Total Gaji / Bulan
  6.250.000




5.8    Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan sebelum usaha dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang diatur berdasarkan periode tertentu ( mingguan atau bulanan).
KEGIATAN
JADWAL PELAKSANAAN
( Dalam Mingguan )
1
2
3
4
1. Survey Pasar
p



2. Menyusun Rencana Usaha
p



3. Perijinan

p


4. Survai tempat usaha
p



5. Survai Mesin / Peralatan
p



6. Pemasangan Sarana Penunjang


p

7. Mencari tempat kerja

p


8. Uji Coba Produksi



p
9. Operasional



p






BAB VI
KAJIAN TENTANG KEUANGAN

6.1.    Strategi Sumber Pendanaan Usaha
                        Sumber pendanaan usaha saya peroleh dari dana pribadi saya sendiri. Selain itu juga, saya meminjam tambahan modal kepada Bank BNI karena dana pribadi saya tidaklah mencukupi untuk membuka usaha ini.

 6.2.     Proyeksi Keuangan
Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:
1. Kebutuhan Dana dan Sumbernya
Besarnya kebutuhan dana , baik kebutuhan dana untuk aktiva tetap maupun modal kerja dan sumber dana untuk pembiayaan proyek ini rinciannya sebagai berikut:
a.      Modal Sendiri
Nama
Jumlah
(Rp)
Mohamad Topan
8.000.000,00




b.      Pinjaman
Nama
Jumlah
(Rp)
Bank BNI
 10.000.000,00

Adapun modal yang di butuhkan untuk usaha Kerudung dan Pakaian Muslim  ini adalah :

2. Biaya Modal
a.      Tempat dan Papan Nama
No
Keterangan
Unit
Satuan
Harga satuan
Jumlah
1
Sewa Ruko
1
Tahun
 5.000.000,00
 5.000.000,00
2
Papan nama
1
Unit
     200.000,00
    200.000,00
JUMLAH
 5.200.000,00

b.      Peralatan dan Perelengkapan
No
Keterangan
Unit
Satuan
Harga satuan
Jumlah
1
Penyediaan  Produk
1
Paket
10.000.000
10.000.000
2
Komputer  kasir
1
Unit
4.000.000
4.000.000
3
Rak barang
2
Satuan
1.000.000
2.000.000
4
Meja dan kursi
2
Paket
500.000
1.000.000
JUMLAH
17.000.000


c.       Biaya Operasional  Bulanan



No
Keterangan
Unit
Satuan
Harga satuan
Jumlah

1
Listrik
1
Bulan
100.000
100.000

2
Tranportasi
1
Bulan
100.000
100.000

3
Komunikasi
1
Bulan
150.000
150.000

JUMLAH
350.000


d.      Biaya promosi


No
Keterangan
Unit
Satuan
Harga satuan
Jumlah

1
Spanduk
3
100.000
300.000

2
Brosur
200
lembar
1.000
200.000

3
Pamplet
1
Rim
100.000
100.000

JUMLAH
600.000

e.      Peralatan  Produksi
No
Keterangan
Unit
Satuan
Harga satuan
Jumlah
1.
Mesin Jahit
2

1.500.000
3.000.000
2.
Mesin Obras
1

1.000.000
1.000.000
3
Mesin Border
1

1.000.000
1.000.000
4
Mesin Neci
1

1.000.000
1.000.000
JUMLAH
6.000.000




f.           Perlengkapan Produksi
No
Keterangan
Unit
Satuan
Harga satuan
Jumlah
1.
Kain
5
Gulung
1.500.000
7.500.000
2.
Benang
100
Gulung
1000
   100.000
3
Jarum
100
Biji
200
   200.000
4
Kapur jahit
20
Biji
500
   100.000
5
Mute
5
Bungkus
5000
25.000
JUMLAH
7.925.000

3.    Pilihan Investasi
   Dalam Usaha ini kita memilih investasi lebih baik membeli untuk aktiva tetap seperti mesin yang digunakan dalam proyek ini. Sedangkan untuk aktiva lancar seperti bangunan toko saya lebih baik menyewa per tahun.
6.3.      Analisa Kelayakan Usaha
Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang akan datang. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi, dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan adalah :
A.    Metode Non-Discounted Cash Flow
Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP) Method, dengan formula umum sbb:

          Total Investasi
Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun
Net Income + Depreciation

Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini umum digunakan untuk pemilihan alternatif-alternatif usaha yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima kembali secepat mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah:
·      Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali.
·      Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang

B.    Metode Discounted Cash Flow
Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal pada masa yang akan datang.
1.    Net Present Value (NPV)
NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai sekarang (present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan. Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan:

NPV = PV of Benefit – PV of Capital Cost atau karena PV = (C / (1+i)n), maka:

+ Σ

Σ
               C                               – C
NPV =          -----------                    -----------
            (1 + i)n                       (1 + i)n 
di mana:     i      =   bunga tiap periode
                                      N     =  periode (tahun, bulan)
                                      - C   =   modal (capital)
                                      C     =   hasil bersih (proceed)
Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sbb:
1).   Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak untung maupun rugi (impas).
2).   Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di bawah tingkat bunga yang dipakai.
3).   Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan atau hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.

Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda.
2.    Profitability Index (PI)
Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value). Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai uang, sedangkan dalam PI adalah indeks. Rumus perhitungan PI adalah sebagai berikut:
      PV of Benefit
Profitability Index = ---------------------------
  PV of Capital Cost
Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan NPV, yaitu sebagai berikut:
-Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak
-Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak
-Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP
3.    Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan hasil-hasil bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai sebagai acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang sedang berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri.

|
Perhitungan IRR secara manual cukup kompleks, karena harus menggunakan beberapa kali simulasi atau melakukan pola try and error. Namun demikian, untuk skenario dua nilai NPV yang telah diketahui sebelumnya, IRR dapat dirumuskan sebagai:

|

|
            NPV1
 IRR = i1 + (i2 – i1) x     ----------------------- x 100%
     (NPV1 – NPV2)
di mana:     NPV1 harus di atas 0 (NPV1 > 0)
                        NPV2 harus di bawah 0 (NPV2 < 0)

6.4.      Analisa Keuntungan
Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (penetapan keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu.
1.    Break Even Point (BEP)
Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.
Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:
-  Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jumlahnya dengan perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibebankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibebankan pada pos biaya variabel.
-  Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan perubahan volume penjualan atau produksi.
-  Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume penjualan atau produksi.

Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:
                                                        Biaya Tetap
                        BEP  =  ---------------------------------------------  x  100%
                                       Hasil Penjualan – Biaya Variabel
atau dapat juga dituliskan sebagai:
                                                   Biaya Tetap

|

|
                        BEP  =  --------------------------------------
                                                     Biaya Variabel
                                        1  –     -----------------------
                                                    Hasil Penjualan

2.    Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:


|

|
              Biaya Variabel
Rasio kontribusi margin  =  1  –    ------------------------
 Hasil Penjualan
Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
             Biaya Tetap + Laba

|

|
Minimal Penjualan  =  -----------------------------------
                 Biaya Variabel
     1  –   -------------------------
    Hasil Penjualan


Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para investor maupun para kreditor, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha adalah sebagai berikut :
  1. Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap, artinya mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari piahk investor maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian lebih rinci sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran. Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan agar tebal rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman.
  2. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor akan memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari pendanaan dari penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka.
  3. Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat, nomor telpon perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan. Hal tersebut untuk memudahkan calon investor atau kreditor melakukan komunikasi dengan perusahaan atau pada saat mereka memberikan jawaban balasan terhadap rencana bisnis yang disampaikan perusahaan.  Pada bagian dalam dari sampul, harus dituliskan jumlah salinan/copy bisnis yang diedarkan. Hal ini akan memberi kesan kepada calon investor maupun kreditor bahwa mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan dalam memperoleh penawaran rencana bisnis.
  4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive summary) yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat penjelasan mengenai keadaan usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat berisi produk dan jasa yang dihasilkan, manfaat produk bagi pelanggan, ramalan keuangan, tujuan perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun), jumlah dana yang dibutuhkan, serta manfaat yang akan diterima oleh investor.
  5. Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik.
Rencana usaha yang baik akan mencantumkan risiko utama dari suatu bisnis yang akan dijalankan.











BAB VII
KAJIAN TENTANG SOSEK/AMDAL

7.1 Manfaat Bagi Lingkungan
Dalam pelaksanaan bisnis ini diharapkan akan memeberikan manfaat bagi lingkungan sekitar dari segi social dan ekonomi dapat disebutkan diantaranya:
1.      Dapat membuka lowongan pekerjaan dilingkungan masyarakat sekitar
2.      Dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dilingkungan masyarakat sekitar
3.      Memberikan kesempatan pada masyarakat untuk menjadi distributor produk ini
Mengajak masyarakat agar menggunakan produk muslimah saya
4.      Menghilangkan anggapan bahwa berpakaian muslimah itu tidak bisa gaya, norak dan ketinggalan zaman

7.2 Dampak Bagi Lingkungan
Adapun dampak positif dan negative yang dapat dirasakan masyarkat yaitu antara lain:
Dampak Positif
Dampak Negatif
      Bisnis kerudung dan pakaian muslimah ini berdampak positif diantaranya:
1.       Dapat meningkatkan pengguna kerudung dan pakaian muslimah
2.      Memudahkan orang berbusana muslim dengan kerudung dan pakaian muslimah yang nyaman dan simple
3.      Membuat orang lebih terlihat modis dan gaya serta tidak ketinggalan zaman
Adapun dampak negatif yaitu:
1.      Persaingan bisnis dengan pedagang lain.




























BAB VIII
RINGKASAN HASIL STUDI
Dari analisis diatas, saya menyimpulkan bahwa usaha yang akan saya rintis ini sangatlah berpotensial dan mempunyai prospek yang bagus untuk dijalankan dan dikembangkan, dikarenakan usaha fashion ini sangat dibutuhkan oleh para konsumen khususnya wanita muslimah. Selain produknya yang bertahan lama, modal yang dibutuhkannya pun tidak terlalu besar. Karena dapat mengembalikan modal usaha awal dalam waktu yang relatif singkat. Dan selain bisa balik modal dalam waktu singkat, usaha ini juga bisa mendapatkan untung yang lumayan besar.




Oleh ; Mohamad Topan













1 komentar: