BAB I
IKHTISAR
1.1
OBJEK PENELITIAN
Sebelum membuka
sebuah usaha atau bisnis yang akan dijalankan, maka seorang pelaku bisnis wajib
untuk melakukan survey pasar. Hal ini dimaksudkan agar produk yang akan kita
tawarkan kelak, banyak dibutuhkan oleh pasar dan mendapat apresiasi tinggi dari
para konsumen. Usaha yang akan saya jalankan merupakan sebuah usaha di bidang
fashion yang saya khususkan hanya untuk fashion muslimah. Sehingga objek yang
akan diteliti yakni busana muslimah.
1.2
WAKTU PENELITIAN
Adapun rencana penelitian ini
akan dilaksanakan bulan November 2012.
1.3
ANGGOTA PENELITIAN
Penelitian ini beranggotakan 1 orang anggota, yaitu :
1. Nama : Mohamad Topan
NIM : 10209042
1.4
RINGKASAN PENELITIAN
Dari hasil penelitan yang telah
saya lakukan maka saya dapat menyimpulkan bahwa:
Saya akan membuka sebuah toko baju yang saya
khususkan untuk pakaian muslim saja, baik yang model dinamis dan elegan. Selain
itu, saya akan melengkapi toko saya dengan model-model kerudung yang modis dan
gaya. Saya akan memasarkan produk saya ini untuk kalangan mahasiswa dan
masyarakat sekitar karena kebanyakan dari mereka telah terpengaruh oleh perkembangan mode. Disini para konsumen dapat
menemukan model-model terbaru.
Selain pakaian dan kerudung saya juga akan
meyediakan asesoris untuk pelengkap pakaian tersebut. Saya juga akan melayani
pesanan baju dan kerudung dari pelanggan sesuai dengan model yang diinginkan.
Disini saya akan mendesain sendiri pakaian dan asesoris yang saya produksi.
Produk tersebut saya sesuaikan dengan tren yang beredar di pasaran saaat ini,
karena desain yang menarik dan mengikuti tren baru yang banyak diminati para
konsumen. Sehingga para pelaku usaha sebaiknya memiliki pengetahuan desain,
perkembangan mode, dan tren warna yang diminati.
Di sini saya juga menawarkan barang dengan
harga yang relatif murah yang dapat dijangkau oleh kalangan mahasiswa dan
kalangan kelas menengah. Sehingga itu dapat menjadi daya tarik bagi konsumen.
Dalam menjalankan bisnis ini, kualitas produk menjadi jaminan utama dalam
kelangsungan hidup bisnis.
Dengan latar belakang tersebut saya yakin usaha yang akan
saya jalankan mempunyai masa depan yang cerah, karena saya menawarkan produk
muslimah yang trendy dan kasual dimana para wanita antara umur 15-30 tahun akan
menyukai model pakaian dan kerudung yang akan saya tawarkan.
BAB II
KAJIAN TENTANG PASAR
2.1 Jenis Pasar
Selanjutnya
pasar akan dilihat dari sisi konsumen. Dari sisi konsumen, pasar dapat
dibedakan atas empat bentuk, yaitu :
1.
Pasar konsumen
Pasar ini
merupakan pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan
atau keluarga dalam rangka penggunaan pribadi (tidak untuk dibisniskan).
2.
Pasar Industri.
Pasar ini
adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau
organisasi untuk digunakan pada produksi barang atau jasa lain, baik untuk
dijual maupun untuk disewakan, (dipakaI untuk diproses lebih lanjut).
3.
Pasar Penjual Kembali (Reseller),
Adalah suatu
pasar yang terdiri dari perorangan dan/atau organisasi yang biasa disebut para
pedagang menengah yang terdiri dari dealer, distributor, groessier, agent dan retailer.
Kesemua reseller ini melakukan penjualan kembali dalam
rangka mendapatkan keuntungan.
4.
Pasar Pemerintah,
Merupakan
pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang
atau jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah, misalnya di sektor
pendidikan, perhubungan, kesehatan, dan lain-lain.
Dari beberapa
penjelasan mengenai pasar di atas, maka jenis pasar yang paling cocok dalam usaha saya adalah pasar konsumen, dimana saya menjual produk
untuk dapat dikonsumsi langsung oleh konsumen. Konsumen yang potensial disini
adalah para mahasiswa, dosen dan konsumen kelas menengah.
2.2
Struktur Pasar
Struktur pasar yang sesuai dengan usaha saya
adalah pasar monopolistik. Struktur pasar monopolistik
terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang
serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara
produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan
ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar
monopolistik :
a. Untuk unggul diperlukan
keunggulan bersaing yang berbeda
b. Mirip dengan pasar persaingan
sempurna
c. Brand yang menjadi ciri khas
produk berbeda-beda
d. Produsen atau penjual hanya
memiliki sedikit kekuatan merubah harga
e.
Relatif mudah keluar masuk pasar
Karakteristik
Pasar Monopolistik
Pasar
Monopolistik memiliki ciri-ciri yang melekat , yaitu :
a. Terdapat banyak produsen atau
penjual.
Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki
produsen atau penjual sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu pun
produsen yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.
b. Adanya Diferensiasi Produk.
Pasar ini menawarkan produk yang cenderung
sama, namun memiliki perbedaan-perbedaan khusus dengan produk lainnya, misalnya
dari cara pengemasan, pelayanan yang diberikan dan cara pembayaran.
c. Produsen Dapat mempengaruhi
harga.
Berbeda dengan Pasar Persaingan Sempurna,
dimana harga terbentuk berdasarkan mekanisme pasar, maka pasar monopolistik
dapat mempengaruhi harga meskipun tidak sebesar pasar oligopoli dan monopoli.
d. Produsen dapat keluar masuk
pasar.
Hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat
produsen hanya sedikit di pasar maka laba ekonomisnya cukup tinggi. Ketika
produsen semakin banyak dan laba ekonomis semakin kecil, maka pasar menjadi
tidak menarik dan produsen dapat meninggalkan pasar.
e.
Promosi penjualan harus aktif.
Pada pasar ini harga bukan merupakan
pendongkrak jumlah konsumen, melainkan kemampuan perusahaan menciptakan citra
baik dimata konsumen, sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk.
Karenanya, iklan dan promosi memiliki peran penting dalam merebut dan
mempertahankan konsumen.
Sehingga jenis pasar ini cocok dengan usaha saya
hal ini disebabkan banyak produsen
yang memasarkan jenis pakaian, tetapi model atau style pakaian yang saya jual berbeda dengan produsen lainnya, karena saya
mendesain sendiri model pakaian yang akan saya jual.
2.3 Peramalan Permintaan dan Pemasaran
Berkerudung atau berbusana muslimah
tak hanya sebagai kewajiban bagi muslimah, tetapi bagi sebagian orang hal ini
bisa juga hanya untuk mengikuti mode.
Banyak sekali model busana muslimah yang
simple dan casual tidak kolot dan
kaku seperti sebelumnya. Hal ini tentunya menjadi nilai plus bagi para produsen
pakaian muslimah. Untuk dapat memenuhi permintaan pasar, produsen harus kreatif
dan inovatif dengan menyesuaikan produk-produk yang di produksi dengan selera
konsumen.
Masyarakat senang memperhatikan trend busana sehingga gaya hidup pun menjadi tinggi yang berakibat
pada tingginya permintaan terhadap produk pakaian jadi khususnya pakaian
perempuan. Apalagi di waktu-waktu tertentu, yaitu saat bulan ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha,
produsen bisa mendapat keuntungan berlipat-lipat dari waktu biasanya.
Sedangkan untuk Pemasaran
dapat dilakukan dengan cara mouth to
mouth, mengikuti event yang diadakan di wilayah Bandung, via internet
(e-comerce) atau pun dengan media sosial
baik itu facebook maupun twitter.
2.4 Situasi Persaingan
Bisnis
pakaian pada masa mendatang akan masih sangat
prospektif, sebab sandang merupakan kebutuhan pokok. Persaingan bisnis pakaian akan
semakin ketat karena kompetitor akan
banyak bermunculan, baik produsen lama dengan branded-nya, produsen baru atau pun produsen penyuplai ke factory outlet. Tidak hanya pengusaha
besar saja yanga akan menjadi pesaing, produsen baju berskala kecil pun turut
bermain di ceruk pasar yang sempit itu. Persaingan harus diatasi dengan
memproduksi baju yang unik dan khas. Mengenai model, minat dan selera konsumen
perlu diperhatikan. Oleh karena itu, produk busana yang tersedia harus berbeda
dengan produk busana di tempat lain.
BAB III
KAJIAN TENTANG PEMASARAN
3.1
Gambaran Umum Pasar ( STP
)
a. Jenis produk yang akan
dipasarkan adalah:
1.
Kerudung modis
2.
Pakaian muslimah yaitu:
gamis, atasan, blouse, rok
b. Wilayah pemasaran
mencakup daerah
Kabupaten : Bandung
: Bandung Barat
Kotamadya : Bandung
c. Segmen Pasar
Segmen pasar yang akan menjadi
sasaran untuk bisnis ini yaitu para wanita umur 15-30 tahun.
d. Target Pasar
Sasaran khusus yang
potensial dari bisnis ini adalah kalangan dosen dan mahasiswa serta kalangan
kelas menengah.
e. Positioning
Bisnis
ini saya tempatkan di daerah sekitar kampus Universitas Pendidikan Indonesia,
dengan mendesain senyaman mungkin tempat/toko yang kita miliki dengan
ornamen-ornamen yang menarik. Selain desain toko, saya pun akan memberikan
pelayanan yang baik dan ramah kepada setiap konsumen dan pelanggan yang datang.
Selain itu saya pun akan menyediakan layanan delivery pesanan ke tempat pelanggan dengan ongkos kirim yang
relatif murah.
3.2.
Permintaan
Ada banyak cara
untuk meramal penjualan masa yang akan datang (permintaan masa yang akan
datang), diantaranya adalah :
a)
Survey niat
pembeli, yaitu dengan menanyakan kepada mereka secara langsung dengan harapan
mereka akan menjawab secara objektif.
b)
Pendapat
para tenaga penjual (wiraniaga), yaitu perusahaan meminta kepada para tenaga
penjualnya untuk mengestimasi penjualan tiap produk untuk daerah mereka
masing-masing, kemudian semua estimasi indiviidu dijumlahkan untuk mendapat
ramalan penjualan secara keseluruhan. Dalam mengestimasi, dibutuhkan bermacam
data.
c)
Pendapat
para ahli, yaitu pendapat yang dihasilkan berdasarkan data dan analisis yang
lengkap dan ilmiah baik dari para akademisi maupun dari para praktisi.
Dari
beberapa cara diatas saya memilih meramalkan permintaan dengan cara survey
kepada setiap konsumen, sampel yang saya saya teliti adalah 100 orang daari
tahun ke 0 (nol) sampai tahun ke 2 (dua) maka saya mendapatkan hasil sebagai
berikut :
·
Perkiraan / prediksi
jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Tahun
|
Perkiraan
Permintaan
( dalam Unit )
|
0
|
300
|
1
|
400
|
2
|
500
|
3.3.
Penawaran
·
Penawaran dari produk
pesaing sejenis di pasar
Nama Perusahaan
Pesaing
|
Kapasitas
Produksi / Tahun
( dalam Unit )
|
MQ. Fashion
|
450
|
Safira
|
430
|
Kaffah
|
375
|
·
Proyeksi penawaran dalam
beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan
permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan ekonomi.
Tahun
|
Perkiraan
Penawaran
( dalam Unit )
|
0
|
350
|
1
|
450
|
2
|
550
|
3.4.
Rencana Penjualan dan
Pangsa Pasar
Rencana Penjualan adalah rencana
produk yang akan dijual dalam waktu 1 tahun disesuaikan dengan kondisi
permintaan dan penawaran.
Pangsa Pasar adalah bagian dari penjualan produk kita
dibandingkan dengan penjualan total produk sejenis dalam industri.
Tahun
|
Permintaan
(A)
|
Penawaran
(B)
|
Peluang
(C = A-B)
|
Rencana
Penjualan
(D)
|
Pangsa Pasar
(E = DX100% /
C)
|
0
|
300
|
350
|
50
|
325
|
6.5%
|
1
|
400
|
450
|
50
|
425
|
8.5%
|
2
|
500
|
550
|
50
|
525
|
10.5%
|
3.5.
Strategi Pemasaran
Perusahaan dan Pesaing
Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis
SWOT menurut Prof. DR. H. Alma yang terdiri atas :
3.5.1.
Product
Produk yang aka saya tawarkan adalah produk busana
kerudung dan baju muslimah. Namun produk tersebut di sesuaikan dengan kondisi
mode saat ini, sehingga menghasilkan produk yang trendy dan stylis. Produk yang
saya tawarkan terbuat dari bahan yang berkualitas, sehingga dapat menghasilkan
produk yang bermutu dan berkualitas baik, ukurannya produknya dan warnanya pun
berbeda-beda disesuaikan dengan ukuran pakaian remaja dan dewasa, dengan desain
yang modis dan tidak monoton.
3.5.2.
Price
Dari segi harga, saya menyediakan bermacam-macam harga di
sesuaikan dengan kualitas barang. Harga yang ditawarkan:
a.
Harga kerudung mulai dari
. 10.000,00– 100.000,00
b.
Baju Muslimah mulai dari
harga . 30.000–. 300.000,00
c.
Aksesories . 1.000,00 – .
100.000,00
Untuk menarik minat konsumen selain menawarkan kualitas
barang dan harga terjangkau, saya pun akan memberikan potongan harga pada event-event tertentu kepada konsumen. Saya
pun akan menyediakan member bagi anggota yang memiliki nilai diskon sebesar
15%.
3.5.3.
Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal
oleh konsumen melalui beberapa cara yakni:
·
Advertising (Iklan)
Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut :
-
Media Cetak : Brosur,
spanduk, poster, iklan majalah/koran.
-
Media TV dan Radio :
Iklan TV, Jingle Iklan Radio
·
Sales Promotion
Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat
keramaian dimana konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan ditempat.
·
Personal Selling
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada
dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.
·
Public Relation
Yakni mempromosikan usaha
dengan cara memberikan dan membuat image perusahaan baik dimata konsumen,
misalkan nama brand produk yang mempunyai nilai jual yang tinggi, pelayanan
yang baik, memberikan kenyaman kepada pelanggan ketika berbelanja.
3.5.4.
Place
Akses untuk mencapai lokasi cukup
mudah, karena selain berada di pusat kota, toko saya pun terjangkau oleh
transportasi. Sehingga, konsumen akan dengan mudah mendapatkan produk yang
mereka inginkan.
Sistem distribusi
yang dilakukan dapat secara langsung ke konsumen atau melalui pedagang
perantara seperti wholesaler (pedagang besar) atau retailer (pedagang
kecil).
3.5.5.
Process
Dalam proses pelayanan, saya akan memberikan pelayanan
yang terbaik, hal ini dikarenakan konsumen selalu ingin di manjakan oleh
penjual.
Barang yang saya tawarkan akan cepat berganti sesuai
dengan trend yang beredar, selain itu saya pun menjadi pelopor untuk
menciptakan model kerudung. Produk akan
mudah didapatkan oleh saya, karena produk tersebut di olah dan diproduksi
sendiri.
Untuk konsumen yang ingin produk belanjaannya diantar,
maka saya akan menyediakan jasa delivery
dengan ongkos kirim bebas biaya.
3.5.6.
Physical Evidence
Untuk desain toko saya akan mendesain tempat dengan
sangat menarik dengan lay out ruangan
yang full colour, nyaman, dan bersih.
Dan memberikan arsitektur ruangan yang classic.
Untuk lebih memberikan kenyamanan kepada konsumen saya
akan menyediakan fasilitas cafe/restoran yang disertai dengan wifi gratis.
BAB IV
TEKNIK DAN OPERASI
4.1 Produk
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut
produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:
A.
Dimensi
Produk
Produk yang akan saya buat adalah yakni
berupa kerudung dan pakaian muslim.
Adapun produk kerudung yang akan saya
produksi yakni kerudung langsung, segi empat, dan persegi panjang, dengan
ukuran dan warna yang bervaiasi.
Sedangkan untuk pakaian muslimah saya akan
memproduksi pakaian yang bermacam-macam bentuknya. Yakni berupa pakaian
muslimah gamis, rok, blouse dll.
B.
Nilai/Manfaat
Produk
Manfaat
yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu:
- Manfaat inti (core benefit): adalah manfaat yang
diberikan untuk pemenuhan terhadap kebutuhan utama konsumen, misalnya kebutuhan
dalam berbusana pakaian.
- Manfaat dasar (basic benefit): adalah manfaat dasar
yang diberikan untuk memecahkan masalah kebutuhan utama, misalnya kerudung,
baju muslimah, aksesories, dll.
- Manfaat yang diharapkan
(expected benefit): adalah manfaat
yang diharapkan lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan dasar, misalnya kenyamanan
kerudung atau baju yang di pakai.
C.
Kegunaan/Fungsi
Produk
Kegunaan/fungi dari produk yang saya tawarkan
adalah termasuk kedalam Produk
konsumsi,
yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir),
yang diklasifikasikan menjadi Shopping
goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh kon-sumen berdasarkan
kualitas, harga, tren, dan gaya. Contohnya adalah baju, telepon seluler, mobil,
dsb.
4.2. Proses Produksi
Dalam perencanaan proses produksi saya akan
mengembangkan poses pabricating yakni bahan baku diolah menjadi bentuk yang
berbeda, sehingga menghasilkan barang baru. Adapun tahapan dalam proses
produksi adalah :
a.
Pembelian bahan baku
b.
Pengolahan bahan baku menjadi produk
c.
Pelabelan produk
d.
Pengemasan produk
e.
Penjualan produk
Gambar 5.1
Alur proses
produksi
4.3.
Kapasitas Produksi
Perencanaan
kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi
lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan
sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan
mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang
bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu
tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis,
proyeksi kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai
dengan rencana produksinya.
4.4. Tanah dan Bangunan
Dalam
memasarkan usaha ini saya berencana untuk menyewa bangunan yang lokasinya
terjangkau yaitu di daerah Setiabudi Bandung. Sedangkan untuk kantor dan tempat
produksi, saya telah memiliki tempat tersendiri.
4.5 Layout
Toko
LAHAN PARKIR
|
KAS I R
|
KERUDUNG
|
ASESORIS
|
BAJU MUSLIM
|
BAJU MUSLIM
|
MUSHOLA DAN TOILET
|
R. GANTI
|
R. GANTI
|
4.6 Persediaan
Persediaan barang yang biasanya
digunakan untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang meningkat atau untuk
mensuplai kekurangan bahan baku. Ada cara dalam hal persediaan saya yaitu dengan cara
menentukan jumlah order dengan berpatokan pada prediksi permintaan akan produk saya.
BAB V
KAJIAN TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA
5.1 Aspek Organisasi
5.1.1
Nama Perusahaan / Usaha : Faatihah Fashion
5.1.2
Nama Pemilik / Pimpinan :
Mohamad Topan
5.1.3
Alamat kantor dan tempat usaha :
·
Alamat
kantor : Komp. Permata Hijau
Rt 03/RW 08 No. 99
·
Tempat
usaha : Jalan Setiabudhi No 227
5.1.4
Bentuk Badan Hukum ( Jika berbentuk Badan Hukum )
Bisnis atau usaha
ini merupakan usaha yang berbentuk Perseorangan, karena didirikan oleh satu orang yang mempunyai modal untuk menjalankan perusahaan. Selain itu
permodalan berasal dari pemilik tunggal karena di sini saya menggunakan dana
pribadi untuk menjalankan usaha ini.
5.1.5
Struktur Organisasi dan Job description
Struktur organisasi perusahaan dipergunakan untuk
memperlihatkan hubungan antar masing–masing personal dalam suatu perusahaan
sesuai dengan jabatan yang ada disana. Struktur organisasi pada perusahaan
memiliki peranan sangat penting antara lain memudahkan pengawasan dari pimpinan
yang menjalankan laju perusahaan.
Struktur organisasi perusahaan yang terdapat pada
Faatihah Fashion merupakan struktur organisasi garis dan staff. Bentuk ini ditunjukan dengan adanya sekelompok bagian yang
berperan dan mempunyai keahlian khusus dalam bidang tertentu, yang tugasnya
memberi nasehat dan saran dalam bidangnya kepada pimpinan perusahaan untuk
kemajuan perusahaan tersebut.
Kerjasama dari sekelompok orang tersebut akan berjalan
lancar bila pembagian tugas masing–masing personal dapat diterapkan dengan baik
dan disertai tanggung jawab yang baik dari para personal akan tugas
masing–masing.
Direktur Utama
|
Bagian Operasional
|
Bagian Keuangan
|
Bagian Marketing
|
Berikut ini adalah penjelasan
mengenai tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur
organisasi :
1.
Direktur Utama
Direktur utama diangkat dan diberhentikan oleh rapat umum
pemegang saham.
Tugas dan wewenang Direktur Utama adalah :
·
Merumuskan dan
mengusulkan kebijakan umum untuk masa yang akan datang.
·
Mengajukan rencana dan
perhitungan laba rugi yang disertai laporan berkala lainnya
2.
Bagian Produksi
Bagian Produksi bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Tugas dan tanggung jawab Bagian Produksi adalah :
·
Menjaga kontinuitas
produksi fashion.
·
Mempertahankan suatu
produksi fashion standart perusahaan
yang telah ditetapkan.
·
Mengikuti perkembangan
produksi fashion perusahaan agar
dapat diadakan peningkatan produksi fashion
yang lebih baik dalam penyempurnaan produksi fashion.
3.
Bagian Keuangan
Bagian Keuangan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Tugas dan tanggung jawab Bagian Keuangan adalah :
·
Menetapkan rencana
pendapatan dan pengeluaran jangka panjang juga jangka pendekberdasarkan
anggaran yang telah disetujui dalam rapat Direktur Utama.
·
Mengawasi semua masalah
yang menyangkut kelancaran penyediaan keuangan dan semua dana perusahaan.
·
Mengawasi pengalokasian
dana–dana yang tersedia agar sesuai dengan taksiran kebutuhan, serta mengambil
keputusan dalam pemindahan dana–dana yang diperlukan.
4.
Bagian Marketing
Melapor kepada Direktur Utama
dan berfungsi untuk melaksanakan aktifitas pembelian dan penjualan produk fashion sesuai dengan kebijakan
yang telah ditetapkan.
Tugas dan tanggung jawab Bagian
Marketing adalah :
·
Merencanakan,
merumuskan, dan mengusulkan tujuan, kebijakan, dan program kerja di dalam
bidang pemasaran.
·
Memanfaatkan
media massa dalam melakukan promosi produksi fashion tertentu.
·
Menentukan
harga jual atau potongan harga khusus sesuai dengan kebijakan perusahaan.
·
Melakukan
negosiasipembellian menyangkut potongan harga, syarat pembayaran dan lain-lain.
5.2
Rekruitmen dan Seleksi
Tujuan
utama dari proses rekrutmen dan seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang
tepat bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara
optimal dan dapat bertahan di perusahaan untuk waktu yang lama. Meskipun
tujuannya terdengar sangat sederhana, proses tersebut ternyata sangat kompleks,
memakan waktu cukup lama dan biaya yang tidak sedikit dan sangat terbuka
peluang untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang tepat. Kesalahan
dalam memilih orang yang tepat sangat besar dampaknya bagi perusahaan atau
organisasi. Hal tersebut bukan saja karena proses rekrutmen & seleksi itu
sendiri telah menyita waktu, biaya dan tenaga, tetapi juga karena menerima
orang yang salah untuk suatu jabatan akan berdampak pada efisiensi, produktivitas,
dan dapat merusak moral kerja pegawai yang bersangkutan dan orang-orang di
sekitarnya.
Pada
saat ini dimana persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin kuat, perusahaan
seringkali mengalami kesulitan dalam menentukan kandidat yang tepat mengingat
bahwa ada banyak kandidat yang tersedia tetapi sangat sedikit yang memiliki
kualifikasi yang memadai. Rendahnya moral kerja dan pengaruh budaya
"bapakisme" yang telah berlangsung puluhan tahun semakin menyulitkan
perusahaan dalam mendapatkan kandidat yang benar-benar cocok. Selain menuntut
keahlian dan ketrampilan si petugas rekrutmen perusahaan juga harus benar-benar
mempersiapkan proses rekrutmen dan seleksi secara maksimal.
Proses pelaksanaan rekrutmen dan seleksi biasanya terdiri dari beberapa
langkah atau tahapan. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang biasanya
dilakukan dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi:
1.
Mengidentifikasi jabatan yang lowong dan berapa
jumlah tenaga yang diperlukan.
Proses rekrutmen dimulai saat adanya bidnag pkerjaan baru di perusahaan,
karyawan dipindahkan atau dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permintaan
pengunduran diri, adanya PHK, atau karena pensiun yang direncanakan. Dengan
melihat dinamika dari beberapa hal tersebut dan mencocokkannya dengan
perencanaan sumber daya manusia yang sudah tersusun (jika ada) maka akan
diketahui jabatan apa saja yang sedang lowong dan berapa jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan tersebut.
2.
Mencari informasi jabatan melalui analisa jabatan
Untuk memperoleh uraian jabatan (job description) dan spesifikasi
jabatan (job spessification) sebagai landasan dalam membuat persyaratan
jabatan. Persyaratan jabatan harus dibuat secara hati-hati dan sejelas mungkin
agar dalam penerapannya nanti tidak ditemui kekaburan-kekaburan yang mengganggu
proses selanjutnya.
3.
Jika persyaratan jabatan telah tersusun, maka
langkah berikutnya adalah menentukan dimana kandidat yang tepat harus dicari.
Dua alternative untuk mencari kandidat yakni dari dalam perusahaan atau
dari luar perusahaan. Jika diambil dari dalam, apabila kebutuhan staf untuk
masa yang akan datang telah direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa
kira-kira karyawan yang ada saat ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan.
Jika kandidat harus dicari dari luar perusahaan maka perlu dipertimbangan
dengan cermat metode rekrutmen yang tepat untuk mendaptkan kandidat tersebut.
4.
Memilih
metode-metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan.
Ada banyak metode rekrutmen yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam
melakukan rekrutmen seperti iklan, employee referrals, walk-ins &
write-ins, Depnakertrans, perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga
pendidikan, organisasi buruh, dan lain sebagainya. Perusahaan juga dapat
memilih lebih dari satu metode, tergantung situasi dan kondisi yang terjadi
saat itu.
5.
Memanggil kandidat-kandidat yang dianggap memenuhi
persyaratan jabatan
Mengumpulkan berkas-berkas lamaran mereka, dan meminta mereka mengisi
formulir lamaran pekerjaan yang telah disediakan untuk selanjutnya diproses
dalam tahap seleksi.
6.
Menyaring / menyeleksi kandidat.
Prosedur seleksi perlu dilakukan jika: 1) pelaksanaan tugas pada jabatan
yang akan diisi memerlukan ciri-ciri fisik dan psikis tertentu yang tidak
dimiliki oleh setiap orang; 2) ada lebih banyak kandidat yang tersedia
dibandingkan jumlah jabatan yang akan diisi. Ada banyak teknik atau metode
seleksi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Hal teenting untuk diperhatikan
adalah bahwa masing-masing teknik seleksi mengukur karaktristik tertentu,
sehingga akan memberi informasi yang berbeda-beda mengenai kandidat. Pemilihan
suatu teknik/metode sebagai predictor dalam prosedur seleksi sangat
tergantung pada: ciri-ciri pekerjaan, validitas dan reliabilitas metode,
persentase calon yang terseleksi, dan biaya penggunaan teknik tertentu.
Beberapa teknik seleksi yang sering digunakan adalah formulir lamaran, data
biografi, referensi dan rekomendasi, wawancara, test kemampuan dan kepribadian,
test fisik/fisiologis, test simulasi pekerjaan dan assessment center.
7.
Membuat penawaran kerja.
Setelah proses seleksi dianggap cukup dan petugas rekrutmen sudah dapat
menentukan kandidat terbaik untuk jabatan tertentu, maka selanjutnya perlu
dipersiapkan penawaran kerja. Termasuk disini adalah mempersiapkan perjanjian
kerja (KKB), memperkenalkan secara lebih mendalam tentang peraturan dan kondisi
kerja di perusahaan, dan memastikan kapan kandidat akan mulai bekerja. Hal
teenting dalam tahap ini adalah petugas rekrutmen harus menyiapkan kandidat
cadangan untuk berjaga-jaga kalau kandidat pertama menolak tawaran kerja atau
terjadi hal-hal tak terduga.
8.
Mulai bekerja.
Proses rekrutmen tidak berhenti begitu saja setelah kandidat menerima
penawaran kerja. Pada saat sudah menjadi pegawai maka yang bersangkutan masih
perlu dibantu agar ia dapat bekerja secara optimal dan bertahan untuk waktu
yang lama. Pegawai yang bersangkutan harus dimonitor dan dinilai kinerjanya
secara teratur, serta diberikan pelatihan dan pengembangan. Pada tahap ini petugas
rekrutmen perlu mengkaji ulang cara-cara yang dipakai dalam merekrut dan
menyeleksi pegawai, hal ini sangat penting demi mencegah masalah-masalah yang
mungkin timbul setelah pegawai diterima bekerja.
5.3
Pelatihan
Pegawai
Saya akan
memberikan pelayanan pelatihan kepada setiap bagian di perusahaan saya sehingga
setiap personal dapat melakukan tugasnya secara baik dan benar. Diantaranya
adalah pelatihan keuangan, pelatihan pemasaran, dan pelatihan menjahit dan
mendesain bagi bagian produksi.
5.4
Kompensasi
Tiga Teori
Latar Belakang / Melatar Belakangi Kompensasi Pekerja:
1. Teori
Kompensasi Ekonomi Pasar
Teori ekonomi
pasar adalah penciptaan suatu harga upah atau bayaran yang didasarkan atas
kekuatan tawar-menawar negosiasi / negoisasi antara para pekerja, pegawai,
karyawan, buruh, dsb dengan pihak manajemen perusahaan.
2. Teori
Kompensasi Standar Hidup
Teori standar
hidup adalah suatu sistem kompensasi di mana upah atau gaji ditentukan dengan
menyesuaikan dengan standar hidup layak di mana para pekerja dapat menikmati
hidup dengan damai, mana, tentram dan sejahtera mencakup jaminan pensiun di
hari tua, tabungan, pendidikan, tempat tinggal, transportasi dan lain
sebagainya.
3. Teori
Kompensasi Kemampuan Membayar
Teori
kemampuan membayar adalah suatu sistem penentuan besar kecil kompensasi yang
diberikan kepada para pekerja dengan menyesuaikannya dengan tingkat pendapatan
dan keuntungan perusahaan. Ketika perusahaan sedang berjaya, maka karyawan
diberikan tambahan kompensasi. Tetapi jika perusahaan mengalami kerugian, maka
pegawai juga akan mendapat pengurangan kompensasi.
Untuk itu saya
menggunakan teori kompensasi kemampuan membayar karena saya masih di start awal
sehingga untuk di awal saya beroperasi saya menggunakan teori ketiga.
5.5
Perencanaan
Karier
Irwan Rei,
seorang Managing Director Multi Talent Indonesia menjelaskan bagaimana
membangun sistem pengembangan karir di dalam organisasi:
a.
Tentukan dulu filosofi
perusahaan mengenai bagaimana seorang karyawan dapat mengembangkan karirnya di
perusahaan, misalnya:
1). Apakah dasar atau kriteria bagi karyawan
untuk naik jabatan (pergerakan vertikal) maupun pindah bagian (pergerakan
horisontal) di dalam perusahaan? Kriteria ini bisa beragam, misalnya prestasi
kerja karyawan selama beberapa tahun terakhir, seberapa jauh karyawan memenuhi
kebutuhan kompetensi dan kualifikasi (sertifikasi, tingkat pendidikan,
pengalaman kerja) dari posisi tujuan, tersedianya (kosongnya) posisi tujuan,
kesamaan jenis usaha dan lain-lain.
2). Tentukan apakah peindahan bagian dapat
dilakukan pada setiap tingkatan jabatan atau dibatasi, misalnya, hanya pada
tingkat karyawan pemula/junior dan tingkat manajemen saja? Berapa kali seorang
pegawai dapat pindah bagian? Beberapa organisasi membatasi pergerakan antar
bagian hanya terjadi pada tingkat awal dan senior, sementara yang lain tidak
membatasi.
Dalam konteks perusahaan yang banyak ragam
kegiatan usahanya seperti di atas, tentukan dulu sejauh mana perusahaan ingin
memberikan ruang-gerak bagi karyawan dalam membangun karirnya di dalam organisasi.
Bila sangat bebas terbuka, berarti perusahaan perlu membangun karyawan
'generalists', yang memiliki kompetensi untuk bekerja pada berbagai ragam
kegiatan usaha. Sementara bila dibatasi, berarti perusahaan cenderung akan
fokus membangun karyawan yang fokus pada bidang usahanya. Atau kombinasi di
antara keduanya?
Pilihan model yang ada akan memberikan
implikasi pada fleksibilitas karyawan dalam membangun karirnya, perencanaan
tenaga-kerja maupun investasi perusahaan di dalam mengembangkan kemampuan
karyawannya.
b.
Bangun peta pergerakan
atau pengembangan karir jabatan-jabatan yang ada (career map)
berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan pada langkah 1 tadi. Untuk
memberikan ruang lebih besar bagi karyawan dalam membangun karirnya di dalam organisasi,
beberapa organisasi membangun apa yang disebut dengan dual-career atau multiple-career
track(s), yaitu jalur karir manajerial (struktural) dan jalur karir
non-manajerial (spesialis).
Jalur karir non-manajerial/spesialis dibangun
untuk memfasilitasi pengembangan karir bagi karyawan yang tidak tertarik
menduduki jabatan manajerial -- tidak semua orang ingin menjadi manajer, ada
yang bahagia menjadi spesialis di dalam disiplin ilmu tertentu.
Karena membangun peta karir relatif
membutuhkan waktu yang tidak sedikit, fokuskan pembuatan career map pada
posisi-posisi yang relatif penting (kritikal) di dalam organisasi.
c. Bangun
SOP (standard operating procedure) termasuk alat-alat tes yang
diperlukan untuk membantu karyawan mengetahui bagaimana mereka dapat
mengembangkan karirnya di dalam organisasi. Langkah-langkah atau proses apa
yang harus dilalui? Misalnya, bagaimana seorang yang baru bekerja dapat menjadi
pemimpin divisi/departemen dalam beberapa tahun ke depan? Persyaratan maupun
tes-tes apakah yang harus dipenuhi dll. Bagaimana jika seorang pegawai
mendapatkan hasil penilaian kinerja yang memuaskan selama 3 tahun
berturut-turut? Kemana, kapan, bagaimana dan oleh siapa ia dapat dipromosikan?
4. Perbaiki terus-menerus model yang telah
dibangun berdasarkan hasil implementasinya di lapangan dan kebutuhan
organisasi, termasuk bila ada perubahan struktur dan strategi perusahaan.
5.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Filosofi
keselamatan dan kesehatan kerja dalam memandang setiap karyawan memiliki hak
atas perlindungan kehidupan kerja yang nyaman belum sepenuhnya dipahami baik
oleh pihak manajemen maupun karyawan. Karena itu perlu ditanamkan jiwa bahwa
keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bentuk kebutuhan karyawan.
Selain itu setiap upaya yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja
hanya akan berhasil jika kedua pihak yaitu perusahaan dan karyawan melakukan
kerjasama sinergis dan harmonis. Setiap pelaku harus bertekad dan berdisiplin
memperkecil terjadinya kecelakaan kerja. Perusahaan perlu memiliki tujuan
memerkecil kejadian kecelakaan kerja sampai nol. Manfaat bagi kepentingan
karyawan berupa keselamatan dan kesehatan kerja yang maksimum dan begitu pula
bagi perusahaan berupa keuntungan maksimum. Untuk itu maka perusahaan
hendaknya:
1)
mematuhi peraturan keselamatan dan kesehatan kerja yang
dikeluarkan pemerintah secara taatasas,
2)
membuat prosedur dan manual tentang bagaimana mengatasi
keselamatan kerja,
3)
memberikan pelatihan dan sosialisasi keselamatan kerja pada
karyawan,
4)
menyediakan fasilitas keselamatan kerja yang optimum,
5)
bertanggung jawab atas keselamatan kerja para karyawan,
Setiap perusahaan sewajarnya memiliki strategi memperkecil dan bahkan
menghilangkan kejadian kecelakaan kerja di kalangan karyawan sesuai dengan
kondisi perusahaan. Strategi pokok yang perlu diterapkan perusahaan meliputi :
a.
Pihak manajemen perlu menetapkan bentuk perlindungan bagi karyawan
dalam menghadapi kejadian kecelakaan kerja. Misalnya karena alasan finansial,
kesadaran karyawan tentang keselamatan kerja dan tanggung jawab perusahaan dan
karyawan maka perusahaan bisa jadi memiliki tingkat perlindungan yang minimum
bahkan maksimum.
b.
Pihak manajemen dapat menentukan apakah peraturan tentang
keselamatan kerja bersifat formal ataukah informal. Secara formal dimaksudkan
setiap aturan dinyatakan secara tertulis, dilaksanakan dan dikontrol sesuai
dengan aturan. Sementara secara informal dinyatakan tidak tertulis atau konvensi
dan dilakukan melalui pelatihan dan kesepakatan-kesepakatan.
Pihak manajemen perlu proaktif dan reaktif dalam pengembangan prosedur dan
rencana tentang keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Proaktif berarti
pihak manajemen perlu memperbaiki terus menerus prosedur dan rencana sesuai
kebutuhan perusahaan dan karyawan. Sementara arti reaktif, pihak manajemen
perlu segera mengatasi masalah keselamatan dan kesehatan kerja setelah suatu
kejadian timbul. Pihak manajemen dapat menggunakan tingkat derajad keselamatan
dan kesehatan kerja yang rendah sebagai faktor promosi perusahaan ke khalayak
luas. Artinya perusahaan dinilai sangat peduli dengan keselamatan dan kesehatan
kerja.
Untuk itu saya
mengasuransikan pegawai saya ke Asuransi JAMSOSTEK.
5.7
Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian
Jabatan
|
Uraian Tugas
(A)
|
Jumlah
(B)
|
Gaji / Bulan
(C)
|
Total
(BxC)
|
Pimpinan
|
||||
Direksi
|
Merumuskan dan
mengusulkan kebijakan umum untuk masa yang akan datang.
Mengajukan
rencana dan perhitungan laba rugi yang disertai laporan berkala lainnya
|
1
|
.1.500.00
|
1.500.000
|
Staf
|
||||
Bag. Pemasaran
|
Merencanakan, merumuskan, dan mengusulkan tujuan, kebijakan, dan
program kerja di dalam bidang pemasaran.
Memanfaatkan media massa dalam melakukan promosi produksi fashion tertentu.
Menentukan harga jual atau potongan harga khusus sesuai dengan
kebijakan perusahaan.
Melakukan negosiasipembellian menyangkut potongan harga, syarat
pembayaran dan lain-lain
|
2
|
.500.000
|
1.000.000
|
Bag. Produksi
|
Menjaga
kontinuitas produksi fashion.
Mempertahankan
suatu produksi fashion standart
perusahaan yang telah ditetapkan.
Mengikuti
perkembangan produksi fashion
perusahaan agar dapat diadakan peningkatan produksi fashion yang lebih baik dalam penyempurnaan produksi fashion.
|
4
|
. 750.000
|
3.000.000
|
Bag. Keuangan
|
Menetapkan
rencana pendapatan dan pengeluaran jangka panjang juga jangka
pendekberdasarkan anggaran yang telah disetujui dalam rapat Direktur Utama.
Mengawasi semua
masalah yang menyangkut kelancaran penyediaan keuangan dan semua dana
perusahaan.
Mengawasi
pengalokasian dana–dana yang tersedia agar sesuai dengan taksiran kebutuhan,
serta mengambil keputusan dalam pemindahan dana–dana yang diperlukan.
|
1
|
. 750.000,00
|
750.000
|
Total Gaji / Bulan
|
6.250.000
|
5.8 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan sebelum usaha
dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang diatur berdasarkan periode tertentu
( mingguan atau bulanan).
KEGIATAN
|
JADWAL PELAKSANAAN
( Dalam Mingguan )
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|
1. Survey Pasar
|
p
|
|||
2. Menyusun
Rencana Usaha
|
p
|
|||
3. Perijinan
|
p
|
|||
4. Survai
tempat usaha
|
p
|
|||
5. Survai Mesin
/ Peralatan
|
p
|
|||
6. Pemasangan
Sarana Penunjang
|
p
|
|||
7. Mencari
tempat kerja
|
p
|
|||
8. Uji Coba
Produksi
|
p
|
|||
9. Operasional
|
p
|
BAB VI
KAJIAN TENTANG KEUANGAN
6.1. Strategi Sumber Pendanaan
Usaha
Sumber
pendanaan usaha saya peroleh dari dana pribadi saya sendiri. Selain itu juga, saya
meminjam tambahan modal kepada Bank BNI karena dana pribadi saya tidaklah
mencukupi untuk membuka usaha ini.
6.2. Proyeksi Keuangan
Aspek
finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang
dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya
3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana
perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:
1. Kebutuhan Dana dan Sumbernya
Besarnya kebutuhan dana , baik kebutuhan dana untuk aktiva tetap maupun
modal kerja dan sumber dana untuk pembiayaan proyek ini rinciannya sebagai
berikut:
a. Modal Sendiri
Nama
|
Jumlah
(Rp)
|
Mohamad Topan
|
8.000.000,00
|
b. Pinjaman
Nama
|
Jumlah
(Rp)
|
Bank BNI
|
10.000.000,00
|
Adapun modal yang di butuhkan untuk usaha
Kerudung dan Pakaian Muslim ini adalah :
2. Biaya Modal
a.
Tempat dan Papan Nama
b.
Peralatan dan Perelengkapan
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
c.
Biaya Operasional Bulanan
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
No
|
Keterangan
|
Unit
|
Satuan
|
Harga satuan
|
Jumlah
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1
|
Listrik
|
1
|
Bulan
|
100.000
|
100.000
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2
|
Tranportasi
|
1
|
Bulan
|
100.000
|
100.000
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3
|
Komunikasi
|
1
|
Bulan
|
150.000
|
150.000
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
JUMLAH
|
350.000
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
d.
Biaya promosi
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
No
|
Keterangan
|
Unit
|
Satuan
|
Harga satuan
|
Jumlah
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1
|
Spanduk
|
3
|
100.000
|
300.000
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2
|
Brosur
|
200
|
lembar
|
1.000
|
200.000
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3
|
Pamplet
|
1
|
Rim
|
100.000
|
100.000
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
JUMLAH
|
600.000
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
e. Peralatan Produksi
No
|
Keterangan
|
Unit
|
Satuan
|
Harga satuan
|
Jumlah
|
1.
|
Mesin Jahit
|
2
|
1.500.000
|
3.000.000
|
|
2.
|
Mesin Obras
|
1
|
1.000.000
|
1.000.000
|
|
3
|
Mesin Border
|
1
|
1.000.000
|
1.000.000
|
|
4
|
Mesin Neci
|
1
|
1.000.000
|
1.000.000
|
|
JUMLAH
|
6.000.000
|
f.
Perlengkapan
Produksi
No
|
Keterangan
|
Unit
|
Satuan
|
Harga satuan
|
Jumlah
|
1.
|
Kain
|
5
|
Gulung
|
1.500.000
|
7.500.000
|
2.
|
Benang
|
100
|
Gulung
|
1000
|
100.000
|
3
|
Jarum
|
100
|
Biji
|
200
|
200.000
|
4
|
Kapur jahit
|
20
|
Biji
|
500
|
100.000
|
5
|
Mute
|
5
|
Bungkus
|
5000
|
25.000
|
JUMLAH
|
7.925.000
|
3.
Pilihan
Investasi
Dalam
Usaha ini kita memilih investasi lebih baik membeli untuk aktiva tetap seperti
mesin yang digunakan dalam proyek ini. Sedangkan untuk aktiva lancar seperti
bangunan toko saya lebih baik menyewa per tahun.
6.3. Analisa
Kelayakan Usaha
Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang
atau tingkat pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada
masa yang akan datang. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi
investasi yang sering mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai
macam simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan
dihadapi, dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi.
Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan adalah :
A. Metode
Non-Discounted Cash Flow
Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat
kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of money). Metode yang
dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP) Method, dengan formula umum sbb:
Pay Back Period =
--------------------------------------- x 1 tahun
Net Income + Depreciation
Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana,
mudah dimengerti dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu
investasi. Model ini umum digunakan untuk pemilihan alternatif-alternatif usaha
yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera
dapat diterima kembali secepat mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini
adalah:
·
Tidak dapat menganalisa
penghasilan usaha setelah modal kembali.
·
Tidak mempertimbangkan
nilai waktu uang
B. Metode
Discounted Cash Flow
Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi
dengan melihat nilai waktu uang (time
value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal pada masa yang
akan datang.
1.
Net Present Value (NPV)
NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi
sekarang dengan nilai sekarang (present
value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan. Dengan
demikian, NPV dapat dirumuskan:
NPV = PV of Benefit – PV of Capital Cost atau karena PV =
(C / (1+i)n), maka:
+ Σ
|
Σ
|
NPV =
-----------
-----------
(1 + i)n (1 + i)n
di mana: i =
bunga tiap periode
N = periode (tahun, bulan)
-
C = modal
(capital)
C = hasil
bersih (proceed)
Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah
sbb:
1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi
(return) usaha akan sama dengan tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau
dengan kata lain usaha tidak untung maupun rugi (impas).
2). Jika NPV = – (negatif), maka investasi
tersebut rugi atau hasilnya (return) di bawah tingkat bunga yang dipakai.
3). Jika NPV = + (positif), maka investasi
tersebut mengun-tungkan atau hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang
dipakai.
Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak
menganalisis pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang
berbeda.
2.
Profitability Index (PI)
Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena
kedu-anya menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value). Perbedaannya adalah
bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai uang, sedangkan dalam PI
adalah indeks. Rumus perhitungan PI adalah sebagai berikut:
Profitability Index = ---------------------------
PV of
Capital Cost
Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga
mirip dengan NPV, yaitu sebagai berikut:
-Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak
-Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak
-Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP
3.
Internal Rate of Return
(IRR)
Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang
menyamakan nilai sekarang (present value)
dari investasi de-ngan hasil-hasil bersih yang diharapkan selama usaha
berjalan. Patokan yang dipakai sebagai acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah
suku bunga pinjaman bank yang sedang berlaku, atau suku bunga deposito jika
usaha tersebut dibiayai sendiri.
|
|
|
|
|
|
IRR =
i1 + (i2 – i1) x ----------------------- x 100%
(NPV1 – NPV2)
di mana: NPV1 harus di atas 0 (NPV1
> 0)
NPV2 harus di bawah 0 (NPV2
< 0)
6.4. Analisa
Keuntungan
Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana
keuntungan (penetapan keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan
volu-me penjualan yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan
kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam
atau dengan acuan periode tertentu.
1.
Break Even Point (BEP)
Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok
adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan
volume penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada tingkat
terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.
Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya
dibedakan menjadi:
-
Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jumlahnya dengan perubahan volume
penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional. Biaya ini sebagian
akan dibebankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibebankan pada
pos biaya variabel.
-
Biaya variabel, adalah biaya
yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan perubahan volume penjualan
atau produksi.
-
Biaya tetap, adalah biaya
yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume penjualan atau produksi.
Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai
berikut:
Biaya Tetap
BEP
=
--------------------------------------------- x 100%
Hasil Penjualan – Biaya Variabel
Biaya Tetap
|
|
|
|
Biaya Variabel
1
– -----------------------
Hasil Penjualan
2.
Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil
penjualan dengan biaya variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin
ini adalah analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang
pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara
biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari
rumusan berikut:
|
|
|
|
Rasio kontribusi margin =
1 – ------------------------
Hasil
Penjualan
Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan
minimal dari keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
Biaya Tetap + Laba
|
|
|
|
Biaya Variabel
1 – -------------------------
Hasil Penjualan
Pada saat
menyajikan rencana usaha kepada para investor maupun para kreditor, hal-hal
yang perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha adalah sebagai berikut :
- Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu
tebal tetapi lengkap, artinya mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan
oleh evaluator baik dari piahk investor maupun kreditor untuk melakukan
pengambilan keputusan. Uraian lebih rinci sebaiknya dibuat dalam bentuk
lampiran. Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan agar tebal rencana
bisnis tidak lebih dari 50 halaman.
- Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik
karena investor dan kreditor akan memperoleh kesan pertama terhadap
perusahaan yang sedang mencari pendanaan dari penampilan rencana bisnis
yang diajukan kepada mereka.
- Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama
perusahaan, alamat, nomor telpon perusahaan, dan bulan serta tahun rencana
bisnis dikeluarkan. Hal tersebut untuk memudahkan calon investor atau
kreditor melakukan komunikasi dengan perusahaan atau pada saat mereka
memberikan jawaban balasan terhadap rencana bisnis yang disampaikan
perusahaan. Pada bagian dalam dari
sampul, harus dituliskan jumlah salinan/copy bisnis yang diedarkan. Hal
ini akan memberi kesan kepada calon investor maupun kreditor bahwa mereka
adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan dalam memperoleh
penawaran rencana bisnis.
- Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan
ringkasan eksekutif (executive
summary) yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat
penjelasan mengenai keadaan usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat
berisi produk dan jasa yang dihasilkan, manfaat produk bagi pelanggan,
ramalan keuangan, tujuan perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari lima
tahun), jumlah dana yang dibutuhkan, serta manfaat yang akan diterima oleh
investor.
- Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan
dengan baik.
Rencana usaha yang baik akan mencantumkan risiko utama
dari suatu bisnis yang akan dijalankan.
BAB VII
KAJIAN TENTANG
SOSEK/AMDAL
7.1 Manfaat Bagi Lingkungan
Dalam pelaksanaan
bisnis ini diharapkan akan memeberikan manfaat bagi lingkungan sekitar dari
segi social dan ekonomi dapat disebutkan diantaranya:
1. Dapat membuka lowongan
pekerjaan dilingkungan masyarakat sekitar
2. Dapat merangsang pertumbuhan
ekonomi dilingkungan masyarakat sekitar
3. Memberikan kesempatan pada
masyarakat untuk menjadi distributor produk ini
Mengajak masyarakat agar menggunakan produk muslimah saya
Mengajak masyarakat agar menggunakan produk muslimah saya
4. Menghilangkan anggapan bahwa berpakaian
muslimah itu tidak bisa gaya, norak dan ketinggalan zaman
7.2 Dampak Bagi Lingkungan
Adapun dampak
positif dan negative yang dapat dirasakan masyarkat yaitu antara lain:
Dampak Positif
|
Dampak Negatif
|
Bisnis kerudung dan pakaian
muslimah ini berdampak positif diantaranya:
1.
Dapat meningkatkan pengguna
kerudung dan pakaian muslimah
2.
Memudahkan orang berbusana muslim dengan kerudung dan pakaian muslimah
yang nyaman dan simple
3.
Membuat orang lebih terlihat modis dan gaya serta tidak ketinggalan
zaman
|
Adapun dampak negatif yaitu:
1.
Persaingan bisnis dengan pedagang lain.
|
BAB VIII
RINGKASAN HASIL STUDI
Dari analisis diatas, saya menyimpulkan bahwa usaha yang akan saya rintis
ini sangatlah berpotensial dan mempunyai prospek yang bagus untuk dijalankan
dan dikembangkan, dikarenakan usaha fashion ini sangat dibutuhkan oleh para
konsumen khususnya wanita muslimah. Selain produknya yang bertahan lama, modal
yang dibutuhkannya pun tidak terlalu besar. Karena dapat mengembalikan modal usaha awal
dalam waktu yang relatif singkat. Dan selain bisa balik modal dalam waktu
singkat, usaha ini juga bisa mendapatkan untung yang lumayan besar.
Oleh ; Mohamad Topan
gan, bisa bantu aye gak ngitung rumus tsb dari soal anda??
BalasHapus